CEO McDonald's mengatakan harga terlalu tinggi bagi sebagian pelanggan

McDonald’s menyadari bahwa harganya menjadi terlalu mahal bagi sebagian pelanggan, terutama mereka yang berpenghasilan $45.000 atau kurang setiap tahunnya, sehingga menyebabkan penurunan kunjungan dari kelompok pelanggan ini. Dalam laporan pendapatan baru-baru ini, CEO Chris Kempczinski mengaitkan tren ini dengan kenaikan biaya makan di luar dibandingkan dengan makan di rumah, dan menyoroti bahwa raksasa makanan cepat saji tersebut harus menerapkan “kenaikan harga satu digit menengah hingga tinggi” tahun lalu karena inflasi. . Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan keterjangkauan sekaligus mengelola kenaikan biaya, namun hal ini telah mendorong perusahaan untuk mengevaluasi kembali strategi penetapan harga.





 DiSanto Propana (Papan Iklan)

Jaringan restoran cepat saji ini kini mengalihkan fokusnya ke arah peningkatan keterjangkauan untuk menarik basis pelanggan yang lebih luas. Kempczinski menekankan pentingnya menyempurnakan metodologi penetapan harga McDonald’s dan menjadikan penawaran digital lebih personal untuk memenuhi preferensi masing-masing pelanggan. Perhatian khusus akan diberikan pada menu D123, yang menawarkan opsi $1, $2, dan $3, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menawarkan nilai uang di tahun mendatang.

Pendekatan ini menandai perubahan signifikan dalam strategi McDonald’s, yang mencerminkan tren yang lebih luas di kalangan rantai makanan cepat saji yang bergulat dengan tantangan mempertahankan keterjangkauan di tengah inflasi dan peningkatan biaya operasional. McDonald’s, bersama dengan perusahaan lain seperti Chipotle dan Fatburger, menghadapi tugas sulit dalam menyesuaikan harga sekaligus memastikan kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang menunjukkan potensi pergeseran industri ke arah harga dan penawaran nilai yang lebih kompetitif.



Direkomendasikan